Bapak-bapak dan ibu-ibu
Assalamualaikum Wr Wb
Pada hari ini kita
bersyukur kepada Tuhan YME, bahwa kita dapat berkumpul di NIT untuk
memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-65. Peringatan ini
menjadi semakin unik, karena dua hal :
1. kita merayakan di negeri orang
2.
peringatan HUT RI dalam bentuk upacara, terakhir dilakukan tahun 1997,
sebelum Krismon, saat ketua PPI Jepang Tengah dipegang oleh Sdr. Dodi
Novi Darwis.
Di hari yang sangat unik ini, saya ingin berbagi sedikit
renungan kepada bapak dan ibu, mengenai nilai baik yang dapat kita
ambil dari masyarakat Jepang. Nilai itu adalah “bagaimana mewujudkan
suatu target”. Kita semua tentunya harus bekerja, karena dengan begitu
kita dapat hidup. Tapi pandangan tiap orang terhadap pekerjaannya
berlainan. Ada yang menganggap pekerjaan sebagai hukuman, sehingga
dikatakan I hate Monday, atau ada juga yang bilang monday is mondai
(jp:masalah). Tapi ada juga yang menganggap pekerjaan sebagai hobby,
sehingga seorang professor Jepang menganjurkan agar kita saat masuk
dalam kehidupan lab. memakai paket seven eleven. Kerja mulai pukul 7
pagi, selesai pk.11 malam.
Saya hobby melihat film, dan kali ini
akan mengajak bapak dan ibu membicarakan satu film, yaitu satu episode
project X. Dalam satu kesempatan ada satu filosofi seorang peneliti
Jepang yang berkesan di hati saya. Apa arti pekerjaan atau penelitian
bagi anda ? Beliau mengibaratkan idé atau kreativitas itu sebagai anak.
Saat kita dikarunia anak, kita sangat bersyukur. Anak itu kita rawat
kasih sayang. Kalau baik kita puji. Kalau nakal kita ingatkan. Tiap hari
kita mencucurkan keringat, bekerja agar bisa menghidupi anak dan istri
kita. Selang berpuluh tahun, barulah kita melihat hasil jerih payah kita
tersebut. Tentunya kita akan sangat bahagia jika anak kita berhasil di
sekolah, berakhlak baik. Sama halnya dengan ide atau kreativitas. Di
filem itu filosofi yang beliau sampaikan adalah “Cintailah ide itu
seperti engkau mencintai anakmu”. Saat ide itu timbul, kita perlu rajin
mendokumentasikan. Kita besarkan anak yang bernama “ide” ini setiap
hari, kita analisa dari berbagai sisi. Diuji dari sana dan sini. Kalau
eksperimen berhasil kita syukuri, kalau gagal kita cari penyebabnya.
Berjam-jam kita habiskan untuk mengembangkan ide itu agar dapat
berhasil. Kecintaan pada ide ini kelak akan berbuah. Ide atau
kreatifitas yang matanglah yang kelak akan berbuah menjadi penemuan yang
besar.
Bapak-dan ibu,
Bangsa kita tidaklah kalah dengan
bangsa Jepang maupun bangsa lain. Banyak rekan-rekan kita yang
berpresetasi di forum internasional. Jadi secara potensi kita tidak
kalah. Hanya saja ada satu kekurangan yang kadang saya rasakan. Kita
kurang tekun dalam mencapai satu sasaran. Di Indonesia seringkali
kegiatan dilakukan secara mendadak dan kurang terencana dengan baik.
Sehingga hasil yang dicapai pun tidak optimal, dan hanya mengejar
formalitas. Barangkali hal ini terjadi karena kita kurang mencintai
kegiatan atau pekerjaan itu. Tentunya hal ini dapat dikurangi, kalau
kita dapat menumbuhkan kecintaan pada pekerjaan. Sebagaimana kata
filosof : Yang penting bukanlah mengerjakan apa yang engkau cintai.
Tetapi mencintai apa yang engkau kerjakan.
Bapak dan ibu yang terhormat,
Sebagai
penutup saya ingin mengutip pesan yang pernah saya dengar dari
professor saya. Kata beliau, kita memiliki dua buah jam. Yang satu jam
harian, yaitu sebagaimana yang kita pakai sehari-hari, dan yang sebuah
lagi adalah jam kehidupan. Kalau ingin tahu, jam kehidupan itu, maka
bagilah usia anda dengan 3. Umumya usia kita berada pada kisaran 24
sampai 36. Kalau dibagi 3, berarti jam kehidupan kita semua di sini,
antara 8 sampai dengan 12. Jam 8 sampai 12 adalah masa-masa di mana kita
melakukan aktifitas kehidupan fase pertama. Pada jam tersebut bapak dan
ibu tentunya akan sangat aktif di kantor.
Sama juga dengan
kehidupan kita. Usia 24 sampai 36 adalah usia dimana otak kita masih
encer, dan mudah menerima ilmu pengetahuan baru. Ini adalah usia dimana
kita mencari bentuk dan merintis karir kehidupan kita. Semoga di usia
yang amat berharga ini, kita dapat berhasil merintis format karir kita
di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr Wb